Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

PETRICHOR - Dua

Gambar
"SUDAH aku bilang ini sama sekali bukan perjodohan!" Diani mengoreksi kata-kata Valen. Tetapi ia sama sekali tak bisa menyalahkan apa yang dipikirkan sahabatnya itu setelah apa yang berusaha dilakukannya selama ini. "Aku hanya ingin kamu kenalan dan mungkin... nantinya Dimas bisa menggantikan posisi lelaki itu! Sepupuku lelaki yang baik dan tampan." tegas Diani. "Menggantikan posisi?" jawaban Valen lebih mirip seseorang yang frustasi. "Kamu tahu ini 'nggak semudah itu, Diani" Suara Diani tak terdengar lagi diseberang sana. Valen tahu, gadis itu sedang merasa bersalah sekarang. Saat ini Valen sedang berada di salah satu kafe yang mempertontonkan acara live music yang memanjakan pengunjung. Kafe yang sudah pasti ramai dikunjungi di setiap akhir pekan. Terutama mereka yang merupakan pasangan. Valen bisa melihat jelas diberbagai sudut ruangan terdapat meja berisikkan para pasangan yang tengah menghabiskan waktu berdua. Bercanda gurau ...

PETRICHOR - Satu

Gambar
SATU dari sekian banyak meja kerja itu terlihat lenggang dari berbagai kegiatan. Di sudut meja sudah tersusun rapi map dan kertas dalam balutan file holder. Begitu halnya dengan pensil dan balpoint yang sudah bersarang di tabung hijau yang menjadi rumah mereka selama seminggu ini. Ya, gadis yang kini tengah duduk dengan bertopang dagu pada sikunya di atas meja memang selalu rajin mengganti tabung itu setiap minggunya.  Kening gadis itu berkerut. Matanya menatap kosong ke arah jendela yang memperlihatkan pemandangan gerimis di sore hari. Seolah tak peduli dengan cahaya temaram yang kini menghiasi ruangan kerjanya gadis itu sesekali terlihat menggigit bibir. Sebersit kenangan kembali mencoba menelisik benaknya. Hingga tanpa sadar ia menarik napas dengan begitu berat.  "Enam kali sudah Valen!" Valen tersentak. Ia mengangkat wajahnya kemudian menoleh kearah suara tadi berasal. Diani yang entah sejak kapan telah berdiri dihadapannya itu melayangkan senyum tipis. Gadis ...